Thursday, March 31, 2011

Cerebral Palsy

Kali ini, kami akan membahas tentang Cerebral Palsy atau sering disingkat CP.
Cerebral Palsy adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada otak yang terjadi selama kelahiran atau pada masa anak – anak. Hingga kini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Namun, dengan terapi atau bahkan melakukan operasi dapat membantu anak – anak dengan Cerebral Palsy.

Cerebral Palsy sendiri berpengaruh pada kontrol dan koordinasi otot sehingga untuk melakukan sebuah gerakan sederhana seperti berdiri tegak akan menjadi sebuah hal yang sulit dilakukan. CP juga berpengaruh pada kemampuan belajar, bicara, mendengar, dan mengunyah makanan. 1 hal yang perlu diingat dari CP adalah, CP tidak akan bertambah buruk.
CP dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
  1. Spastis Cerebral Palsy
      Mengakibatkan kekakuan pada tubuh dan sulit untuk bergerak.
  1. Athetoid Cerebral Palsy
      Mengakibatkan gerakan – gerakan yang sulit dikontrol dan tidak           diinginkan.
  1. Ataxic Cerebral Palsy
      Menyebabkan gangguan keseimbangan dan gangguan persepsi.
Penyebab utama dari Cerebral Palsy sebenarnya belum diketahui, tapi kebanyakan kasus CP disebabkan oleh adanya masalah selama mengandung dimana terjadi trauma pada otak janin atau otak janin tidak berkembang secara optimal.  Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi, virus, atau apapun yang berhubungan dengan perkembangan otak janin.
Penyebab lain dari CP adalah kelahiran yang belum saatnya (premature), dimana bayi dengan berat 1,510 gram akan lebih berpeluang untuk terkena CP dibandingkan bayi yang lahir setelah 9 bulan. Namun, walaupun bayi lahir dalam jangka waktu normal tapi bila kembar 2 atau 3 dan memiliki berat badan yang rendah, tetap akan memiliki resiko terkena CP.
CP juga bisa menyerang anak-anak, remaja atau bahkan orang dewasa. Pada kasus keracunan yang parah, terkena meningitis (radang otak), atau kurang gizi, bisa berakibat pada CP. Kecelakaan dengan trauma pada kepala pun bisa menyebabkan CP.
Lalu bagaimana cara pencegahannya?
Sebenarnya cukup sederhana. Kita bisa mencegah CP dengan cara menjaga kesehatan selama periode kehamilan. Makan makanan yang bergizi serta melakukan diet dengan tepat dapat menurunkan resiko CP. Selain itu, menjaga kandungan agar tidak terbentur juga wajib dilakukan. Setelah bayi lahir dengan selamar, JANGAN PERNAH menggoyang bayi dengan keras karena hal ini juga dapat menyebabkan CP. Bila membawa bayi dalam perjalanan ada baiknya menjaga keamanan kepala dan menjaga posisi duduk yang nyaman bagi bayi. Ingat, untuk mengimunisasi bayi secara teratur.
Bila seorang anak hingga usia tertentu sulit untuk bergerak, berbicara, mendengar, dan mengalami gangguan perkembangan bisa jadi anak tersebut terindikasi CP. Namun, untuk diagnosa lebih lanjut, ada baiknya bila anak dibawa ke psikolog atau terapis yang benar-benar mengerti tanda-tanda CP.
Dan apabila anak benar-benar terkena CP, segera cari terapis yang bisa memberikan bantuan secara benar. Karena apabila telah ditangani sejak dini, seorang anak yang terkena CP bisa hidup secara mandiri.
Sekian dari kami, semoga informasi dari kami bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian…
Sampai berjumpa di tulisan berikutnya.
Sumber bacaan :
kidshealth.org
Baca selengkapnya Dunia si Kecil: March 2011

Masa Sebelum Kelahiran si Kecil

Nah kali ini, kami akan membahas bagaimana perkembangan janin selama 9 bulan.

Pembentukan janin dimulai dari ketika jutaan sel sperma masuk kedalam saluran indung telur dan para sel sperma ini berkompetisi, karena umumnya hanya satu sel saja yang akan berhasil bergabung dengan sel telur (sel ovum). Proses penggabungan ini disebut dengan proses pembuahan (fertilization). Sel telur yang telah bergabung (dibuahi) dengan sel sperma disebut juga dengan zigot (zygote). Zigot ini akan melalui perjalanan selama 3 atau 4 hari melewati saluran indung telur ke dalam kandungan. Setelah berhasil mencapai kandungan, zigot akan memecah diri menjadi 12 hingga 16 sel.

Tahapan pra kelahiran sendiri dapat dibagi menjadi 3 periode, yaitu germinal, embryonis dan fetal.

Tahap Germinal
Merupakan tahap awal yang berlangsung selama 2 minggu pertama setelah pembuahan. Dalam tahap ini, melingkupi penciptaan zigot, pemecahan sel serta melekatnya zigot pada dinding kandungan. Seminggu setelah pembuahan, zigot yang pada awalnya hanya 1 sel akan berkembang menjadi 100 – 150 sel. Pemisahan sel pun dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk.

Pada tahap ini, kita akan mengenal istilah Blactocyst yaitu lapisan dalam sel yang berkembang selam periode germinal. Sel – sel ini yang akan berkembang menjadi embrio. Selain Blactocyst, kita juga akan mengenal istilah Trophoblast yang berarti lapisan luar sel yang akan menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio yang baru terbentuk.

Zigot sendiri melekat ke dinding kandungan 10 hari setelah pembuahan, peristiwa ini disebut dengan Implantation.

Tahap Embrionis
Pada tahap ini, angka pemisahan sel meningkat, sistem pendukung bagi sel terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Tahap embrionis merupakan periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan.

Zigot yang melekat di dinding kandungan pada tahap germinal berubah menjadi embrio (embryo). Embrio memiliki 2 lapisan, yaitu :
Endoderm (lapisan dalam) yang berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernafasan. Dan Ectoderm (lapisan paling luar) yang akan berkembang menjadi sistem syaraf, telinga, hidung, syaraf, mata (penerima sensor) dan kulit. Bagian tengah atau disebut dengan Mesoderm akan menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan, dan sistem reproduksi.

Ketika ketiga lapisan ini terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio akan berkembang dengan cepat. Sistem ini meliputi ari – ari (placenta) dan tali pusar (umbilical cord).

Ari – ari adalah sebuah sistem dukungan kehidupan yang terdiri dari lapisan yang berbentuk piring dimana terdapat pembuluh darah dari ibu yang mengait pada anak, tapi tidak menyatu. Sedangkan tali pusar adalah suatu sistem dukungan kehidupan yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena, yang menghubungkan bayi dengan ari – ari. Melalui 2 sistem ini zat-zat makanan, udara, serta kotoran dari embrio berpindah dari ibu ke bayi dan begitu juga sebaliknya.

Embrio yang terbentuk ini terletak di amnion, yaitu sebuah keranjang atau amplop yang berisi cairan bening dimana embrio yang sedang berkembang mengapung. Amnion merupakan sistem dukungan kehidupan penting lainnya.

Seperti ari – ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi. Bukan dari tubuh ibu sendiri. Saat usia 16 minggu, ginjal janin mulai memproduksi air kencing. Air kencing janin ini merupakan sumber utama cairan amnion hingga trisemester ketiga, ketika beberapa cairan dikerluarkan dari paru – paru oleh janin yang sedang tumbuh. Walau cairan ini meningkat 10 kali lipat dari usia 12 hingga 40 minggu kehamilan, cairan ini dipindah melalui berbagai cara seperti ditelan oleh janin, diserap tali pusar dan selaput yang menutup ari – ari. Cairan ini penting, karena menyediakan lingkungan yang suhu dan kelembabannya terkendali serta melindungi bayi dari guncangan.

Sebelum ibu mengetahui bahwa merek hamil, telah terjadi perkembangan penting embrio. Pada minggu ketiga, saluran syaraf (cikal bakal  tulang belakang) dan mata mulai terlihat. Pada minggu keempat, saluran kencing, kuncup lengan dan kaki mulai muncul. Bilik jantung pun mulai terbentuk dan pembuluh darah mulai naik ke permukaan.

Dari minggu kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki mulai berpisah. Wajah pun mulai terbentuk, namun belum dapat dikenal. Bidang usus berkembang dan struktur wajah mulai tersusun bersama. Sedangkan pada usia 8 minggu, organisme yang sedang berkembang itu beratnya kira-kira 0.033 ons dan panjangnya hanya 1 inci.

Proses pembentukan organ yang berlangsung selama 2 bulan pertama tersebut disebut dengan organogenesis.

Tahap Fetal
Ini merupakan periode perkembangan prakelahiran terakhir. Periode ini berlangsung mulai 2 bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung selam 7 bulan.


Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :


Trimester Pertama (3 Bulan Pertama)

0-4 minggu
4-8 minggu
12 minggu
Pertumbuhan Fetal
-Panjang kurang dari 0, 1 inci.
-Susunan tulang belakang, sistem syaraf, sistem usus, jantung dan paru-paru.
-Kantung amniotis membungkus seluruh tubuh.
-Disebut ovum.
-Panjang kurang dari 1 inci.
-Wajah, mata, telinga dan pucuk gigi sudah terbentuk tapi belum sempurna.
-Lengan dan kaki bergerak.
-Otak terbentuk.
-Jantung berdenyut.
-Disebut embryo.
-Panjang 3 inci.
-Lengan, kaki, jari dapat bergerak.
-Sidik jari muncul.
-Dapat tersenyum, merengut, mengisap, menelan.
-Jenis kelamin muncul.
-Bisa kencing.
-Disebut fetus.




Trimester Kedua (3 Bulan Pertengahan)

16 minggu
20 minggu
24 minggu
Pertumbuhan Fetal
-Panjang 5,5 inci
-Denyut jantung kuat.
-Kulit tipis
-Rambut halus (lanugo) diseluruh tubuh.
-Kuku terbentuk.
-Dapat berguling.
-Panjang 10 – 12 inci.
-Denyut dapat didengar dengan stetoskop.
-Mengisap ibu jari.
-Tersedak.
-Rambut, bulu mata, alis muncul.
-Panjang 11 – 14 inci.
-Kulit mengerut.
-Mata terbuka.
-Mampu memegang dengan kuat.






Trimester Pertama (3,5 Bulan Terakhir)

28  minggu
32 minggu
36 – 38 minggu
Pertumbuhan Fetal
-Panjang 14 – 17 inci.
-Lemak tubuh bertambah.
-Sangat aktif.
-Gerak napas muncul.
- Panjang 16 – 18 inci.
-Bisa tidur dan bangun.
-Berada pada posisi lahir.
-Tulang kepala lembut dan lentur.
-Zat besi disimpan dalam hati.
-Panjang 19 inci.
-Kulit kurang mengkerut.
-Lanugo umumnya hilang.
-Kurang aktif.
-Memperoleh kekebalan dari ibu.



Sekian dari kami, semoga informasi dari kami bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian…
Sampai berjumpa di tulisan berikutnya.


Sumber bacaan :

Life-Span Development. John W. Santrock.
Baca selengkapnya Dunia si Kecil: March 2011