Sunday, April 3, 2011

Tahap Perkembangan Sigmund Freud

Kali ini kami akan membahas tentang tahap perkembangan dari Sigmund Freud. Freud adalah seorang psikiater yang mengemukakan bahwa pengalaman masa kecil akan sangat berpengaruh pada perkembangan seorang anak. Freud juga mengungkapkan bahwa terdapat 5 tahapan penting bagi seorang anak. Tahapan – tahapan tersebut adalah :




1. Tahap oral yang berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan, dimana pada tahap ini titik kenikmatan terletak pada mulut. Dimana makan, minum, dan menelan merupakan aktivitas yang menjadi sumber kenikmatan. Kenikmatan diperoleh dari rangsangan terhadap bibir, rongga mulut serta kerongkongan.

Kenikmatan pada tahap ini dipandang sebagai gambaran dari bermacam sifat pada masa yang akan datang. Kepuasan yang berlebihan pada tahap oral akan membentuk oral incorporation personality pada masa dewasa.

Oral incorporation personality adalah suatu kepribadian dimana seseorang senang untuk mengumpulkan pengetahuan atau harta benda. Bisa juga digambarkan sebagai seseorang yang gampang ditipu serta mudah menelan perkataan orang lain.

Sebaliknya, ketidakpuasan pada tahap oral akan menyebabkan oral aggression personality yang dapat ditandai dengan kesenangan berdebat dan sikap sarkastik. Kebiasaan merokok, menggigit pensil, mengunyah permen karet, menggunjing atau berkata – kata kotor merupakan dampak dari ketidakpuasan tahap oral.
2. Tahap anal yang berlangsung dari usia 18 bulan hingga 3 atau 4 tahun, dimana pada tahap ini titik kenikmatan terletak pada anus. Sepanjang tahap anal, bagaimana orangtua mengajarkan toilet training menjadi sebuah gambaran bagaimana masa depan anak dan hal ini berkaitan dengan perkembangan kepribadian anak.

Jika ibu terlampau keras, anak akan menahan feses dan mengalami sembelit. Ini merupakan gambaran tingkahlaku keras kepala dan kikir atau bisa disebut anal retentiveness personality.

Sebaliknya jika ibu tidak mengajarkan toilet training maka akan muncul sifat ketidakteraturan, destruktif, semaunya sendiri dan kejam (anal expulsiveness personality).

Apabila ibu membimbing dengan kasih sayang dan memuji kalau anak melakukan toilet training, anak akan mendapat pengertian bahwa mengeluarkan feses adalah aktivitas yang penting, gambaran dari sifat kreatif dan produktif.
3. Pada tahap phallic, alat kelamin merupakan daerah terpenting. Dan masturbasi merupakan aktivitas yang paling nikmat. Tahap phallic berlangsung antara usia 3 sampai 5, 6, atau 7 tahun. Pada tahap phallic juga muncul Oedipus complex, yang diikuti castration anxiety (kecemasan akan dikebiri pada anak laki-laki) dan penis envy (kecemburuan pada penis pada anak perempuan).

Oedipus sendiri adalah kateksis obyek seksual kepada orangtua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orangtua sejenis. Anak laki-laki ingin menyingkirkan ayahnya dan mendapatkan ibunya, dan begitu juga sebaliknya.
4. Tahap laten berlangsung dari usia 5, 6, atau 7 tahun sampai dengan usia pubertas (sekitar 12 tahun). Pada tahap ini Freud yakin bahwa rangsangan seksual ditekan dengan sedemikian rupa demi proses belajar. Pada tahap ini, anak mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual, khususnya bidang atletik, intelektual, ketrampilan dan hubungan teman sebaya.
5. Tahap genital dimulai pada saat usia pubertas, ketika dorongan seksual sangatlah jelas terlihat pada diri remaja. Fase ini berlanjut hingga seseorang mati.
Sumber bacaan :
Psikologi Kepribadian, Alwisol.

No comments:

Post a Comment