Monday, April 11, 2011

Fungsi Bermain Bagi si Kecil.

Kali ini, kami akan membahas mengenai fungsi bermain bagi anak-anak. Bermain dapat membantu anak-anak berkembang dengan pesat. Mengapa? Karena bermain memiliki kekuatan untuk membangun. Hal ini menimbulkan sebuah paradoks, bermain akan menghilang di lingkungan yang penuh tekanan (stressful) namun disisi lain, bermain akan menjadi sebuah sarana coping yang efektif untuk anak-anak.


Stress dan Konsekuensinya dalam Masa Kanak-kanak
Stres pada anak-anak merupakan sebuah hal yang normal dalam proses pertumbuhan. Seperti yang diungkapkan Freud, bahwa frustasi dan tantangan akan membantu anak-anak untuk menyeimbangkan id dan superego. Tidak jauh berbeda dengan Freud, Eriksson menjelaskan bahwa ada delapan krisis yang akan dilalui seseorang, 5 diantaranya adalah (basic trust vs mistrust, autonomy vs shame and doubt, initiative vs guilt, industry vs inferiority, dan identity vs role confusion). Sedangkan Piaget menyatakan bahwa anak-anak akan menggunakan perasaan tertekan mereka untuk mencari cara adaptasi yang baru.

Konsep Stres
Setelah beberapa dekade, banyak bukti yang menunjukkan bahwa pengalaman dan kejadian buruk dapat meningkatkan tingkat stres yang dapat menyebabkan psikopatologis pada anak-anak. Resiko yang signifikan juga terdapat pada kehilangan, perceraian dan menikah kembali, gangguan fisik yang kronis, bencana baik yang disebabkan oleh alam atau pun manusia, dan banyak lagi yang dapat menyebabkan gangguan psikologis untuk jangka panjang.
Namun, tidak setiap anak akan bereaksi dengan cara yang sama ketika menghadapi sebuah situasi yang menekan. Hal ini bergantung pada perbedaan individu (individual differences) serta bergantung pada usia, karakter anak dan bagaimana lingkungan mendukung untuk mengurangi atau menghilangkan level stresnya. Sebagai tambahan, banyak peneliti yang meyakini terdapat hubungan yang dinamis serta ada timbal balik antara lingkungan yang menekan (stressor) dan karakter anak.

Contoh Kondisi yang Menekan :
Rumah Sakit
Dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu bisa jadi akan sangat menekan untuk beberapa anak. Pengalaman seperti ini akan mengendap dalam waktu yang cukup lama dan menghasilkan kecemasan dan stres pada anak. Seringkali cukup sulit bagi anak untuk memisahkan efek antara dirawat di rumah sakit dan jauh dari rumah atau efek dari penyakit serta pengobatan yang dijalani itu sendiri.
Faktanya, beberapa variabel perlu diperhatikan lebih lanjut, seperti parah tidaknya penyakit yang diderita, lama tidaknya dirawat, dan bagaimana suasana di rumah sakit. Variabel yang penting lainnya adalah umur dari anak karena mereka akan membayangkan penyakitnya sesuai dengan umurnya.
Contoh :
• Jennifer, 5 tahun, lahir dengan kelainan jantung. Ia diharuskan untuk check-up ke dokter setiap tahunnya. Namun suatu ketika, saat dokter menempelkan stetoskop ke dadanya, dia berpikir bagaimana bila dokter tidak mendengar detak jantungnya dan dokter menyatakan bahwa dia telah mati. Akhirnya dia menolak untuk diperiksa.
• Di Tufts Educational Day Care Center, Band-Aids (sejenis pembalut luka/ hansaplast/ tensoplast) merupakan alat yang digunakan sehari-hari. Karena seringkali anak-anak melukai diri mereka sendiri. Anak-anak berpikir bahwa luka kecil di kulit mereka akan membuat semua hal di dalam tubuh mereka akan keluar dan mereka akan cemas. Dengan menggunakan Band-Aids, kecemasan tersebut dapat ditekan.

Ketika anak menjadi semakin besar dan mencapai pemikiran operasional konkrit, mereka menyadari bahwa penyebab dari penyakit yang mereka alami ada di dalam tubuh mereka namun, penyakit tersebut berasal dari luar. Tekanan yang mereka alami pun berubah. Mereka mulai berpikir tentang isu-isu yang berkaitan dengan isolasi, kehilangan kontrol, rasa sakit, mutilasi atau kematian.

Tempat Pengungsian
Anak-anak datang ke tempat pengungsian dengan beragam alasan. Memahami berbagai alasan anak-anak datang ke pengungsian akan membantu bagaimana reaksi mereka saat di tempat pengungsian dan kemampuan mereka untuk melakukan coping stress melalui permainan. Beberapa faktor penting yang harus dipahami adalah mengapa mereka mengungsi, bagaimana kondisi dan cara mereka mengungsi, berapa lama mereka akan mengungsi, bagaimana dukungan dari masyarakat lokal, bagaimana kondisi tempat pengungsian, dan lain sebagainya.
Namun, walau dengan kondisi tempat pengungsian yang memadai pun, anak-anak masih menunjukkan tanda-tanda stres. Diantaranya adalah anak-anak jarang bermain atau bermain dengan cara yang berbeda.

Jadi, itulah mengapa kita sebaiknya membiarkan anak-anak kita bermain dengan senang dan gembira =).

Sumber Bacaan :
Children’s Play

No comments:

Post a Comment